BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Saat ini komputer hampir
dapat dijumpai di setiap kantor pemerintah, perusahaan, sekolah, atau bahkan
rumah tangga. Perkembangan teknologi komputer yang pesat, khususnya di bidang
perangkat lunak, membuat computer menjadi semakin user friendly dan
telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu, misalnya kalangan
bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka sangat tergantung pada komputer.
Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai pengganti mesin tik ataupun alat
hitung, namun kini juga banyak digunakan dalam membantu pembuatan keputusan
penting. Akibatnya, informasi yang disimpan memerlukan pengamanan yang dapat
melindungi terhadap akses orang yang tidak
berhak.
2.
Maksud Dan Tujuan
Maksud Dan Tujuan
Penulisan ini adalah :
1. Untuk memahami tentang Linux Ubuntu dan tentang
sejarah perkembangannya
2. Untuk memahami dan dapat menginstal system Linux Ubuntu
pada Personal Computer ( PC) maupun pada Notebook
3.
Dapat menstetting Jaringan pada system Linux Ubuntu
3. Batasan
Masalah
Pada Penulisan ini penulis memberi batsan masalah
yaitu:
1. Pengertian tentang Ubuntu
2. Sejarah perkembangan inux Ubuntu
3. Cara menginstal system
operasi Linux Ubuntu
4. Mengkoneksikan claion
Server pada Linux Ubuntu
5. Administrator Clain dan
Server pada Ubuntu
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian linux Ubuntu
Ubuntu adalah salah
satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian
dan memiliki interface desktop. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd
(perusahaan milik Mark Shuttleworth). Nama
Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika
Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa kuno
Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”.
Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Tujuan
dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam
Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.
2. Sejarah Linux Ubuntu
Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara
bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga
ahli profesional. Ubuntu sendiri dikembangkan oleh komunitas sukarelawan Ubuntu
dan kami mengundang Anda untuk turut serta berpartisipasi mengembangkan
Ubuntu!.
Komunitas Ubuntu
dibentuk berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam filosofi Ubuntu: bahwa
perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya, bahwa aplikasi perangkat
lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk
orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik, dan bahwa pengguna harus
mempunyai kebebasan untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan apa yang
mereka butuhkan.
Perihal
kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik
(proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas
biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda
sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.
Berikut ini
adalah komitmen publik tim Ubuntu untuk para penggunanya:
* Ubuntu akan
selalu bebas dari biaya, maka dari itu tidak akan ada biaya tambahan untuk
“edisi enterprise“, kami akan membuat semua pekerjaan terbaik Ubuntu tersedia
untuk semua orang dengan istilah Bebas yang sama.
* Ubuntu juga
menyediakan dukungan komersial dari ratusan perusahaan di seluruh dunia. Ubuntu
dirilis secara tetap dan dapat Anda prediksikan; rilis Ubuntu terbaru tersedia
setiap enam bulan. Setiap rilis akan didukung oleh Ubuntu dengan perbaikan pada
keamanan dan perbaikan lainnya secara bebas selama sekurangnya 18 bulan.
* Ubuntu akan menyertakan terjemahan dan prasarana aksesibilitas terbaik yang
dimiliki oleh komunitas Perangkat Lunak Bebas, hal ini berguna untuk membuat
Ubuntu dapat dipergunakan oleh banyak orang. Kami juga bekerja sama dengan
seluruh komunitas Perangkat Lunak Bebas dalam hal perbaikan bug dan saling
membagi kode.
* Ubuntu
berkomitmen secara penuh terhadap prinsip-prinsip dari pengembangan perangkat
lunak bebas untuk ini kami mendorong masyarakat untuk menggunakan perangkat
lunak bebas dan open source, lalu memperbaikinya dan kemudian menyebarkannya
kembali.
* Ubuntu cocok
digunakan baik untuk desktop maupun server. Ubuntu saat ini mendukung berbagai
arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64), PowerPC (Apple
iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan
T2000).
* Ubuntu
menyertakan lebih dari 16.000 buah perangkat lunak, dan untuk instalasi desktop
dapat dilakukan dengan menggunakan satu CD saja. Ubuntu menyertakan semua
aplikasi standar untuk desktop mulai dari pengolah kata, aplikasi lembar sebar
(spreadsheet) hingga aplikasi untuk mengakses internet, perangkat lunak untuk
server web, peralatan untuk bahasa pemrograman dan tentu saja beragam
permainan.
3. Dasar-dasar Linux
Linux terinspirasi oleh sistem operasi Unix yang pertama kali muncul pada
tahun 1969, dan terus digunakan dan dikembangkan sejak itu. Banyak dari
konvensi disain untuk Unix juga ada pada Linux, dan adalah bagian penting untuk
memahami dasar-dasar dari sistem Linux.
Orientasi utama
dari Unix adalah penggunaan antarmuka baris perintah, dan warisan ini ikut
terbawa ke Linux. Jadi antarmuka pengguna berbasis grafik dengan jendela, ikon
dan menunya dibangun di atas dasar antarmuka baris perintah. Lagipula, hal ini
berarti bahwa sistem berkas Linux tersusun agar dapat dengan mudah dikelola dan
diakses melalui baris perintah.
4. Direktori dan Sistem Berkas
Sistem berkas Linux dan Unix diorganisir dalam struktur hirarki, seperti
pohon. Level tertinggi dari sistem berkas adalah /
atau direktori root. Dalam filosofi disain Unix dan
Linux, semua dianggap sebagai berkas, termasuk hard disks, partisi dan
removable media. Ini berarti bahwa semua berkas dan direktori (termasuk cakram
dan partisi lain) ada di bawah direktori root.
Sebagai contoh, /home/jebediah/cheeses.odt
menampilkan alur (path) ke berkas cheeses.odt
yang ada di dalam
direktori jebediah
yang mana ada di bawah direktori home
, yang berada di bawah
direktori root (/
).
Di bawah
direktori root (/
), ada beberapa kumpulan direktori sistem penting
yang umum digunakan oleh banyak distribusi Linux lainnya. Di bawah ini adalah
daftar dari direktori umum yang berada tepat di bawah direktori root (/
) :
/bin
-
aplikasi biner penting
/boot
-
lokasi berkas konfigurasi untuk boot.
/dev
-
berkas peranti (device)
/etc
- berkas
konfigurasi, skrip startup, dll (etc)...
/home
-
direktori pangkal (home) untuk
pengguna
/lib
- libraries yang diperlukan oleh sistem
/lost+found
- menyediakan sistem lost+found untuk
berkas yang berada dibawah direktori root (/
)
/media
-
mount (memuat) removable media
seperti CD-ROM, kamera digital, dll...
/mnt
-
untuk me-mount sistem berkas
/opt
-
tempat lokasi untuk menginstal aplikasi tambahan (optional)
/proc
-
direktori dinamis khusus yang menangani informasi mengenai kondisi sistem,
termasuk proses-proses (processes)
yang sedang berjalan
/root
-
direktori pangkal untuk root,
diucapkan 'slash-root'
/sbin
- sistem biner
penting
/sys
-
mengandung informasi mengenai system
/tmp
-
berkas sementara (temporary)
/usr
-
tempat aplikasi dan berkas yang sering digunakan oleh pengguna (users)
/var
-
berkas variabel seperti log dan
database
5. Hak Akses
Semua berkas
dalam sistem Linux mempunyai hak akses yang dapat mengizinkan atau mencegah
orang lain dari menilik, mengubah atau mengeksekusi. Pengguna super "root"
mempunyai kemampuan untuk mengakses setiap berkas dalam sistem. Setiap berkas
memiliki pembatasan akses, pembatasan pengguna, dan memiliki asosiasi
pemilik/grup.
Setiap berkas
dilindungi oleh tiga lapis hak akses berikut ini:
pengguna
berlaku bagi pengguna
yang adalah pemilik dari suatu berkas
grup
berlaku bagi
grup yang berhubungan dengan suatu berkas
lainnya
berlaku bagi
semua pengguna lainnya
Di dalam setiap
dari tiga setelan hak izin ada hak izin sesungguhnya. Hak izin, dan cara
penggunaannya untuk berkas dan direktori, diuraikan dibawah ini:
baca
berkas dapat
ditampilkan/dibuka
isi direktori
dari ditampilkan
tulis
berkas dapat
disunting atau dihapus
isi direktori
dari dimodifikasi
eksekusi
berkas eksekusi
dapat dijalankan sebagai program
direktori dapat
dimasuki
Untuk menilik
dan menyunting hak izin pada berkas dan direktori, buka ->-> dan klik kanan di berkas atau
direktori. Kemudian pilih .
Info hak izin ada di tab Permissions
dan Anda dapat mengubah seluruh level hak izin, apabila Anda adalah pemilik
dari berkas tersebut.
6. Terminal
Bekerja dengan baris perintah tidaklah tugas yang menakutkan seperti yang
Anda pikir sebelumnya. Tidak dibutuhkan pengetahuan khusus untuk mengetahui
bagaimana menggunakan baris perintah, ini adalah program seperti yang lainnya.
Semua tugas di Linux dapat diselesaikan menggunakan baris perintah, walaupun
telah ada alat berbasis grafik untuk semua program, tetapi kadang-kadang itu
semua tidak cukup. Disinilah baris perintah akan membantu Anda.
Terminal berada di -> . Terminal sering disebut command
prompt atau shell. Di masa lalu, hal ini adalah cara pengguna untuk
berinteraksi dengan komputer, dan para pengguna Linux berpendapat bahwa
penggunaan perintah melalui shell akan lebih cepat dibanding melalui aplikasi
berbasis grafik dan hal ini masih berlaku sampai sekarang. Disini Anda akan
mempelajari bagaimana menggunakan terminal.
Kegunaan awal
dari terminal adalah sebagai peramban (browser) berkas dan kenyataannya saat
ini masih digunakan sebagai peramban berkas, di saat lingkungan berbasis grafik
tidak tersedia. Anda dapat menggunakan terminal sebagai peramban berkas untuk
melihat berkas dan membatalkan perubahan yang telah dibuat.
7. Perintah Umum
Menilik Direktori - ls
Perintah ls (LiSt) melihat daftar berkas dalam suatu
direktori.
Membuat Direktori: - mkdir (nama
direktori)
Perintah mkdir (MaKeDIRectory) untuk membuat
direktori.
Mengubah Direktori: - cd
(/direktori/lokasi)
Perintah cd perintah (ChangeDirectory) akan mengubah
dari direktori Anda saat ini ke direktori yang Anda tentukan.
Menyalin Berkas/Direktori: - cp (nama
berkas atau direktori) (ke direktori atau nama berkas)
Perintah cp (CoPy) akan menyalin setiap berkas yang
Anda tentukan. Perintah cp -r
akan menyalin setiap direktori yang Anda tentukan.
Menghapus Berkas/Direktori: - rm (nama
berkas atau direktori)
Perintah rm perintah (ReMove) akan menghapus setiap
berkas yang Anda tentukan. Perintah rm -rf
akan menghapus setiap direktori yang Anda tentukan.
Ganti Name Berkas/Direktori - mv (nama
berkas atau direktori)
Perintah mv (MoVe) akan mengganti nama/memindahkan
setiap berkas atau direktori yang Anda tentukan.
Mencari Berkas/Direktori: - mv (nama
berkas atau direktori)
Perintah
locate akan setiap nama berkas yang anda
tentukan yang ada di dalam komputer. Perintah ini menggunakan indeks dari
berkas dalam sistem Anda untuk bekerja dengan cepat: untuk memutakhirkan indeks
ini jalankan perintah
updatedb.
Perintah ini berjalan otomatis setiap hari, apabila komputer Anda nyala terus
setiap hari. Dan perintah ini harus dijalankan dengan hak istimewa
administratif (lihat
“Root Dan Sudo”).
Anda juga dapat
menggunakan wildcard untuk mencocokkan satu atau lebih berkas, seperti
"*" (untuk semua berkas) atau "?" (untuk mencocokkan satu
karakter).
8. Penyuntingan Teks
Semua konfigurasi dan setelan di Linux tersimpan di dalam berkas teks.
Walaupun biasanya Anda menyunting konfigurasi ini melalui antarmuka berbasis
grafik, sesekali mungkin Anda harus menyuntingnya secara manual. Geditadalah editor teks baku di Ubuntu, yang dapat Anda luncurkan
dengan mengeklik ->-> di sistem
menu desktop.
Anda juga dapat
menjalankan Mousepad lewat
baris perintah menggunakan gksudo,
yang akan menjalankan Mousepad
dengan hak akses administratif, dalam rangka untuk mengubah berkas konfigurasi.
Jika Anda ingin
menggunakan editor teks dari baris perintah, Anda dapat menggunakan nano, editor teks sederhana yang mudah
dipakai. Saat menjalankannya dari baris perintah, selalu gunakan perintah
berikut, untuk memastikan editor tidak memasukkan jeda baris:
nano -w
Untuk informasi
lebih lanjut bagaimana menggunakan
nano,
silakan lihat
panduan di wiki.
Selain ini ada
juga beberapa editor berbasis terminal yang tersedia di Ubuntu, paling populer
adalah seperti VIM dan Emacs. Aplikasi ini lebih kompleks untuk
digunakan dibandingkan nano,
akan tetapi lebih handal.
9. Root Dan Sudo
Pengguna root di GNU/Linux adalah pengguna yang mempunyai akses
administratif untuk mengelola sistem. Pengguna biasa tidak mempunyai akses ini
karena alasan keamanan. Akan tetapi, Kubuntu tidak menyertakan pengguna root.
Malahan, akses pengelolaan diberikan kepada pengguna individu, yang dapat
menggunakan aplikasi "sudo" untuk melakukan tugas pengelolaan. Akun
pengguna pertama yang Anda buat pada sistem saat instalasi akan, dengan baku, mempunyai akses ke
sudo. Anda dapat membatasi atau mengaktifkan akses sudo ke pengguna lain dengan
aplikasi
Users and Groups
(lihat
“Mengelola
Pengguna dan Grup” untuk informasi lebih lanjut).
Ketika Anda menjalankan
aplikasi yang membutuhkan hak akses root, sudo akan menanyakan Anda untuk
memasukkan kata sandi pengguna normal. Hal ini untuk memastikan agar aplikasi
berbahaya tidak merusak sistem Anda, dan berfungsi sebagai pengingat bahwa Anda
sedang melakukan tugas administratif sistem yang mengharuskan Anda agar
berhati-hati!
Untuk
menggunakan sudo pada baris perintah, cukup ketik "sudo" sebelum
perintah yang Anda ingin jalankan. Sudo kemudian akan menanyakan kata sandi.
Sudo akan
mengingat kata sandi Anda untuk waktu yang telah ditentukan sebelumnya (bakunya
15 menit). Fitur ini didisain untuk mengizinkan pengguna melakukan multitugas
administratif tanpa harus menanyakan kata sandi setiap waktu.
Harap
berhati-hati ketika melakukan tugas administratif -- sebab dapat merusak sistem
Anda!
Beberapa tips lain untuk menggunakan sudo:
Untuk
menggunakan terminal "root", ketik "sudo -i" pada baris
perintah.
Seluruh grup
perkakas konfigurasi berbasis grafik dalam Ubuntu sudah menggunakan sudo, jadi
Anda akan ditanyakan kata sandi jika dibutuhkan.
Ketika
menjalankan perkakas berbasis grafis dengan "sudo", cobalah jalankan
dengan "gksudo". Perintah ini akan membuka window kecil yang akan
menanyakan kata sandi pengguna. "gksudo" sangat berguna jika Anda
ingin men-setup launcher untuk Synaptic
di panel Anda, atau aplikasi lainnya.
Untuk informasi
mengenai program
sudo dan
penjelasan tentang tidak adanya pengguna root di Ubuntu, silakan baca
halaman sudo di wiki Ubuntui.
10. Fasilitas inux Ubuntu
a. Tampilan Head-Up (HUD)
HUD baru memberikan
alternatif yang cepat dengan cara tradisional berbasis menu memberitahu komputer apa yang harus dilakukan. Daripada mengklik pada item menu untuk memberikan instruksi,
Anda hanya tekan tombol alt untuk membuka HUD dan mulai
mengetik apa yang ingin Anda
lakukan. Anda kemudian akan
mendapatkan daftar fungsi, tanpa
perlu tahu di mana menu mereka
.
b. Lensa Video
Lensa
Video baru membuatnya lebih mudah untuk menemukan video yang Anda ingin menonton. Cukup klik pada ikon di Dash dan masukkan teks
yang akan dicari. Apakah itu disimpan di komputer Anda, di YouTube atau di
mana pun, Anda akan segera melihat daftar konten yang sesuai.
c. Ubuntu Software Pusat
Software
Centre Ubuntu memberikan Anda akses cepat ke ribuan aplikasi. Anda dapat melihat top-rated aplikasi, aplikasi membandingkan
dengan ulasan Peringkat dan user, melacak apa yang telah terinstal, dan sync aplikasi
Anda antara semua komputer Ubuntu anda.
d. Web Browsing
Ubuntu
memiliki segala yang dibutuhkan untuk
menelusuri web dengan cepat dan aman. Mozilla Firefox datang sebagai standar dan Anda dapat memilih browser alternatif seperti Google Chrome dari Pusat Ubuntu
Software.
e. Sosial dan email
Ubuntu
dikemas dengan aplikasi untuk komunikasi cepat dan mudah. Empati membantu Anda
mengintegrasikan account chat
Anda. Dan pada Thunderbird,
Anda dapat mengakses email Anda, buku
alamat dan kalender. Menjadi
terhubung untuk bekerja atau bersenang-senang
belum pernah jadi mudah.
f. Aplikasi Kantor
Membuat dokumen profesional, spreadsheet dan presentasi dengan Ubuntu. LibreOffice mudah digunakan, dikemas dengan fitur yang Anda butuhkan, dan itu gratis.
G. Membuka dokumen Office
Ubuntu adalah kompatibel dengan Microsoft Office. Itu berarti Anda dapat
membuka dan mengedit file seperti
dokumen Word, Excel spreadsheet dan
presentasi PowerPoint, dan membaginya
dengan pengguna lain dengan cepat dan mudah.
11. Cara Instalasi Linux Ubuntu
1.Masukkan CD Installer ke perangkat CD / DVD-ROM dan reboot komputer untuk boot dari CD.
Tunggu sampai CD termuat ...
2.Anda akan melihat wallpaper dan jendela instalasi. Pilih bahasa dan klik tombol "Install Ubuntu 10.04
LTS" untuk melanjutkan ..
3.Layar kedua akan menampilkan peta bumi. Setelah pemilihan lokasi, waktu sistem akan menyesuaikan.
Klik tombol "Forward" setelah Anda memilih lokasi yang Anda inginkan ..
4.Pada layar ketiga, Anda dapat memilih layout keyboard yang diinginkan.
Klik tombol "Forward" bila Anda telah selesai dengan konfigurasi keyboard ...
5.Anda memiliki empat pilihan di sini:
Jika Anda memiliki sistem operasi lain (misalnya Windows XP) dan Anda ingin sistem dual boot, pilih :
- Pilihan pertama : "Instal mereka berdampingan, memilih di antara mereka pada setiap startup."
- Pilihan Kedua : "Jika Anda ingin menghapus sistem operasi yang ada,
atau hard drive sudah kosong dan Anda ingin agar installer secara
otomatis mempartisi hard drive Anda, pilih pilihan kedua, "Gunakan
seluruh disk (Use entire disk)"
- Pilihan Ketiga : "Gunakan ruang terbesar bebas terus-menerus" dan
akan menginstal Ubuntu 10.04 di ruang unpartitioned pada hard drive yang
dipilih.
- Pilihan Keempat : "Tentukan partisi secara manual" dan dianjurkan
HANYA untuk pengguna tingkat lanjut, untuk membuat partisi khusus atau
memformat hard drive dengan filesystem lain dari yang default. Tetapi
juga dapat digunakan untuk menciptakan partisi / home, yang sangat
berguna jika Anda menginstal ulang seluruh sistem.
6.Tabel partisi akan terlihat seperti gbr di atas. Klik tombol "Forward" untuk melanjutkan instalasi ...
7.Pada layar ini, isi kolom dengan nama asli Anda, nama yang ingin Anda gunakan untuk login di Ubuntu
OS (juga dikenal sebagai username yang akan diminta untuk log in ke sistem), password dan nama
komputer (secara otomatis, tetapi bisa ditimpa).
8.Juga pada langkah ini, ada sebuah opsi bernama "Login secara otomatis". Jika Anda mencentang kotak
pada pilihan ini, Anda akan secara otomatis login ke desktop Ubuntu. Klik tombol "Forward" tombol
untuk melanjutkan ...
9.Ini adalah langkah akhir instalasi. Klik tombol “Install”.
10.Ubuntu 10.04 LTS (Lucid Lynx) akan terinstall...
11.Setelah beberapa menit (tergantung spesifikasi komputer Anda), sebuah jendela pop-up akan muncul,
yang memberitahukan bahwa instalasi selesai, dan Anda harus me-restart komputer untuk
menggunakan sistem operasi Ubuntu yang baru diinstal. Klik tombol "Restart Now"...
12.CD tersebut akan keluar otomatis; keluarkan dan tekan "Enter" untuk reboot. Komputer akan direstart
dan dalam beberapa detik, Anda akan melihat boot splash Ubuntu ...
13.Pada layar login, klik nama pengguna Anda dan masukan password Anda.
Klik "Log In" atau tekan Enter ...
14.Tampilan Desktop Ubuntu 10.04 LTS (Lucid Lynx).
12.Setting
Jaringan Di Linux Ubuntu
.Dalam melakukan
penyetingan jaringan ini saya akan membahas mengenai 3 hal yaitu menyeting ip,
menyeting samba, menyeting koneksi internet. untuk menyeting kita menggunakan
beberapa perintah yang ada pada console linux.
Yang pertama
Menyeting ip bertujuan untuk
menjukan atau memeberi id pada komputer kita yang akan terhubung dengan
jaringan, sehingga baik itu komputer kita atau komputer lain dapat saling
berkomunikasi. harus di ingat bahwa dalam melakukan kita harus masuk sebagai
user dengan prioritas tinggi atau administrator sering disebut juga root “#”.
buka console atau terminal pada linux anda kemudian masuk sebagai user root
dengan perintah
$su root
Setelah
itu kita masukan ip yang kita mau sesuai dengan jaringan yang kita gunakan
#ifconfig
[eternet][space][ip_anda][space][netmask][broad_cast]
#ifconfig eth0
192.168.123.2 netmask 255.255.255.0
Jika
dalam jaringan yang anda gunakan terdapat gateway tinggal tambahkan
#route[space][add][space][default][space][ip_gateway]
#route add default
gw 192.168.123.1
Jika kita ingin
kedua peintah tersebut autorun saat kita manjalankan linux, tinggal kita
menambah kan
kedua perintah diatas kedalam file
/etc/init.d/boot.local
atau /etc/rc.d/rc.local pada redhat dengan menggunakan editor text
#pico
/etc/init.d/boot.local
ifconfig eth0
192.168.123.2 netmask 255.255.255.0 route add default gw 192.168.123.1
Dan apabila pada
jaringan anda terdapat DNS Server tinggal ditambahkan ip_DNS nya saja pada file
/etc/resolv.conf, kita dapat mengedit dengan tex editor vi , pico , dan lain lain
#pico
/etc/resolv.conf
Apabila
pada jaringan anda tidak terdapat gateway dan DNS Server maka tidak perlu
dilakukan perintah tersebut dilakukan cukup ifconfig saja
oke
jika pada tahap ini tidak ada masalah maka sukses pertama sudah anda
selesaikan, jika error pada perintah ifconfig maka bisa jadi Ethernet nya blom
kedetek. untuk mendeteksi nya ketikan
#lsmod[space][pipe][grep][space][ethernet]
Atau
#lsmod | grep PCI
#lsmod | grep eth
Jika terdeteksi
tinggal di modprobe
#modeprobe[space][nama_ethernet]
Untuk men disable
jaringan cukup dengan mengetikan
#/etc/init.d/network
stop
Untuk redhat
#/etc/rc.d/network stop
Yang kedua
Pada bagian ini kita akan
membicarakan tentang sharing file di linux ini bertujuan agar kita bisa berbagi
file dengan komputer lain, tidak lucu kan
kalau bisa jaringan tapi tidak bisa sharing file, “kembali ke console atau
terminal”. untuk sharing file kita menggunakan samba apa itu samba, samba
adalah suatu prangkat aplikasi UNIX yang menggunakan protocol SMB (server
message block). pada linux dengan versi terbaru sudah tersedia perangkat samba
ini namun jika belum tersedia, kita bisa download di : http://samba.org/
untuk instalasinya paket source dengan
# tar[space][options][nama_file]
#tar –xjzvf smb-scripts-server-xxx.tar. bz2
#cd
#./configure
#make
#make install
Setelah selesai instalasi saat nya konfigurasi kita
bisa mengedit file /etc/samba/smb.conf dengan editor text
#pico /etc/samba/smb.conf
# smb.conf is the main Samba configuration file.
You find a full commented
# version at /usr/share/doc/packages/samba/examples/smb.conf
# Date: xxxx-xx-xx
[global]
workgroup = Linux os level = 2
time server = Yes
unix extensions = Yes
encrypt passwords = yes map to guest = Bad User printing = CUPS
printcap name = CUPS
socket options = SO_KEEPALIVE IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY
wins support = No
veto files = /*.eml/*.nws/riched20.dll/*.{*}/
server string = Samba_server domain master = false
domain logons = no
local master = no preferred master = auto
;; ldap server = 127.0.0.1
;; security = user
[Home]
comment = Home directory path = /home
writable = yes browseable = yes printable = no
secara default seperti tampilan di atas
untuk melakukan perubahan dapat dilakukan dengan
menabahkan perintah pada baris berikutnya
[nama_folder_sharing]
comment = keterangan_folder path = letak_folder
writable = optionsnya browseable = optionsnya printable = optionsnya
contoh
[Musik]
comment = Multimedia
path = /home/guest/musik
writable = no browseable = yes printable = no
untuk [global] merupakan setingan samba secara keseluruhan, kita dapat
merubah sedikit sesuai dengan keperluan “workgroup = Linux” nama workgroup yang
digunakan adalah linux,
“server string = Samba_server” pemberian mana komputer anda dijaringan
dengan nama Samba_server. sebagai contoh kita ubah setingan [global]
[global]
workgroup = Aliya os level = 2
time server = Yes
unix extensions = Yes
encrypt passwords = yes map to guest = Bad User printing = CUPS
printcap name = CUPS
socket options = SO_KEEPALIVE IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY
wins support = No
veto files = /*.eml/*.nws/riched20.dll/*.{*}/
server string = kemal domain master = false domain logons = no local master
= no
preferred master = auto
;; ldap server = 127.0.0.1
;; security = user
Jika kita mau menambah file yang mau
disharing tinggal tambahkan pada baris berikutnya
dengan
[nama_folder_sharing]
comment = keterangan_folder path = letak_folder
writable = optionsnya
browseable = optionsnya printable = optionsnya
setelah anda selesai melaukan seting pada samba kini saat nya kita restart
sambanya dengan perintah
#/etc/init.d/smb restart
Untuk redhat
#/etc/rc.d/smb.local restart
Untuk men disable samba cukup mengganti “restart” dengan “stop”
Untuk mengetes apakah samba sudah berjalan, coba kita buka broser kita,
dalam hal ini saya menggunakan Konqueror bawaan KDE. pada Konqueror cukup ketikan
“smb://ip_komputer”
Sedangkan untuk melihat work group yang lain cukup ketikan “smb:/”
Pada saat membuka computer kita samba meminta autentifikasi ini dapat
dihilangkan dengan menambah 2 bari
test pada [global] yaitu
guest ok = yes guest only = yes
sehingga menjadi
[global]
workgroup = Aliya os level = 2
time server = Yes
unix extensions = Yes encrypt passwords = yes map to guest = Bad User
printing = CUPS
printcap name = CUPS
guest ok = yes guest only = yes
socket options = SO_KEEPALIVE IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY
wins support = No
veto files = /*.eml/*.nws/riched20.dll/*.{*}/
server string = kemal domain master = false domain logons = no local master
= no
preferred master = auto
;; ldap server = 127.0.0.1
;; security = user
Nah jika tetap mau menggunakan kode
autentifikasi maka kita harus mengeset nya
terlebih dahulu dengan perintah
#smbpasswd[space][option][space][nama_user_dikomputer_anda]
Yang ketiga
Pada tahap ini kita akan melakukan seting pada koneksi internet, dalam hal
ini saya menggunakan vpn. jika pada linux yang anda gunakan belum punya vpn
maka bisa download : http://openvpn.net/ atau
http://openvpn.net/index.php/access-server/download-openvpn-as.html
tinggal di extract dan di install
#tar –xzvf vpn.tgz
#cd vpn
#./runme.sh
Setelah selesai instalasi maka kita edit file /etc/ppp/chap_secret dan
/etc/conf.d/ifcfg- pptp0 dengan text editor
#pico /etc/ppp/chap_secret
# Secrets for authentication using CHAP
# client server secret IP addresses
Tinggal tambahkan pada baris berikutnya sesuai kolom : client = id_user ,
server =
ip_server_vpn , secret = password , IP addresses = ip_kita ,sehingga menjadi
# Secrets for authentication using CHAP
# client server secret IP addresses
113040015 10.14.203.5 kerenlah 192.168.123.2
Pada /etc/conf.d/ifcfg-pptp0 tinggal di edit
#pico /etc/contab/ifup
PEERDNS=”no” DEVICE=”pptp0″ ONBOOT=”no” USERCTL=”yes” PERSIST=”no”
DEBUG=”no” DEFROUTE=”no” PPPOPTIONS=”" MRU=”"
MTU=”"
IDLETIMEOUT=”"
VPN_HOST=”IP_server_vpn” VPN_USER=”id_user”
Sehingga menjadi
PEERDNS=”no” DEVICE=”pptp0″ ONBOOT=”no” USERCTL=”yes” PERSIST=”no”
DEBUG=”no” DEFROUTE=”no” PPPOPTIONS=”" MRU=”"
MTU=”"
IDLETIMEOUT=”"
VPN_HOST=”10.14.203.5″ VPN_USER=”11040015″
Untuk menjalankan vpn anda harus masuk sebagai root dengan menjalankan
perintah
#ifup-pptp
Untuk menghentikan
#ifdown-pptp
Menyeting browser, pada linux kita bisa menggunakan Konqueror namun jika
pada linux anda terdapat mozilla dapat digunakan juga.
Tahap menyeting Konqueror.
- buka Konqueror kemudian klick setting , configure pilih proxy , use
proxy dan pilih mauly kemudian kilck setup ,masukan ip_proxy nya
- Kemudian tab pilih SOCKS pilih enable socks dan pilih auto detect
- Untuk mozilla , caranya gampang tinggal klick tools, options, advanced,
network,setting , maual configuration, kemudian masukan ip_proxy
semua setingan telah selesai
13. Administrasi Sistem Linux Ubuntu
A. Manajemen User
1. Membuat User Baru
Membuat sebuah
account user yang baru sangatlah mudah. Untuk membuat user baru dari command
line, kita dapat menjalankan perintah useradd . Sebagai contoh, untuk membuat
sebuah user yang bernama Dono, kita dapat menjalankan perintah sbb:
useradd dono
Kemudian jangan lupa untuk memberikan password kepada user baru yang telah
dibuat dengan mengetikkan perintah passwd . Contoh:
passwd dono
Setelah mengetikkan perintah di atas, maka kita akan diminta untuk memasukkan
password yang kita inginkan dua kali.
Dalam default
system, ketika user baru ditambahkan, maka user baru tersebut akan mempunyai
home directory di bawah /home/. Sebagai contoh, ketika kita mengeksekusi
perintah di atas (useradd dono), maka user yang bernama dono akan memiliki home
directory /home/dono.
Untuk mengubah
default system ini, kita dapat memberikan option-option lain setelah perintah
useradd. Misalnya kita menginginkan agar si dono diberikan home directory di
/www/dono, maka kita dapat memberikan option -d setelah perintah useradd.
Contoh:
useradd -d /www/dono
Sebagai catatan, useradd hanya membuat direktori akhir, bukan semua path. Sehingga
bila kita memberikan perintah useradd -d /www/dono, maka useradd akan
menciptakan direktori dono apabila telah ada direktori yg bernama /www.
Program useradd akan menciptakan suatu group bagi setiap user yg ditambahkan.
Setiap user akan tergabung dalam group-group tertentu. Program useradd akan
memberikan nama group yang sama seperti nama user yang dibuat. Misalnya ketika
kita membuat user baru dengan perintah useradd dono, maka si dono akan berada
dalam group dono. Untuk mengubah default ini, maka kita dapat memberikan
parameter -g setelah perintah useradd. Contoh:
useradd dono -g users
Hal tersebut akan membuat user dono tergabung dalam group users.
2. Membuat group baru
Untuk membuat
group baru kita dapat mengetikkan perintah groupadd . Contoh:
groupadd hacker
Perintah ini akan menambah group baru yang bernama hacker di /etc/group dan
pada /etc/gshadow jika kita menggunakan shadow password.
3. Memodifikasi
account user yang sudah ada
a. Mengubah
password
Seorang system
administrator akan sering berhubungan dengan masalah user yang lupa akan
passwordnya. Perintah di bawah ini akan mengganti password user yang lama
dengan password yang baru:
passwd
Misalkan si dono lupa akan passwordnya atau ingin mengubah passwordnya, maka si
dono atau system administrator yang bersangkutan dapat mengubahnya dengan
mengetikkan perintah:
passwd dono.
b. Mengubah home
directory
Untuk mengubah
home directory dari user yang sudah ada, kita dapat mengetikkan perintah:
usermod -d
Contoh:
usermod -d /home2/dono dono
Jika ternyata home directory dono yang lama telah berisi file-file kepunyaan
dono, maka kita dapat memindahkan home directory dono beserta file2nya dengan
option -m. Contoh:
usermod -d -m /home2/dono dono
c. Menghapus account user
Untuk menghapus
account user yang sudah ada, kita dapat menggunakan perintah userdel. Contoh:
userdel dono
Perintah tersebuat akan menghapus user yang bernama dono. Jika kita ingin
menghapus home directory user beserta isi file atau direktori yang berada di
bawahnya, maka kita dapat memberikan option -r setelah userdel.
B. Manajemen Harddisk (Quota)
Space disk dalam
sebuah system multiuser dapat menjadi suatu hal yang agak menakutkan.
Pengalaman penulis membuktikan bahwa ketika kita memasang harddisk baru dengan
space yang banyak, maka user juga seakan-akan berlomba-lomba untuk memenuhi
space harddisk yang dia miliki di server kita. Semakin banyak kita menambah
space, semakin cepat juga keinginan user untuk memenuhi space miliknya. Cara
terbaik untuk memastikan bahwa kita memiliki space disk yang cukup untuk system
yang kita miliki adalah dengan menerapkan disk quota.
1. Instalasi software disk quota
Software quota
dapat kita install dari CD installer RH yang kita punyai. Software ini terletak
pada direktori Redhat/RPMS setelah kita mount CD ROM yang kita miliki. Untuk
menginstall software quota , kita dapat mengtikkan perintah sbb:
rpm -Uvh quota-.i386.rpm
Contoh:
rpm -Uvh quota-2.00pre3-2.i386.rpm
Setelah software
quota terinstall, kita dapat mengkonfigurasinya.
2.
Mengkonfigurasi system untuk mendukung disk quota
Pertama, tentukan di partisi yang
mana kita akan menerapkan disk quota. Lalu tentukan pula apakah quota akan
diterapkan pada user, group, atau keduanya. Di sini diasumsikan bahwa kita akan
menerapkan disk quota per user pada partisi /home dan disk quota per group
untuk partisi /www. Juga diasumsikan kita memiliki file /etc/fstab yang
mengandung baris di bawah ini:
/dev/hda2 /home ext2 defaults 1 2
/dev/hda5 /www ext2 defaults 1 2
Sekarang, untuk menerapkan disk
quota pada partisi /home, maka kita harus memodifikasi baris pertama di atas
menjadi:
/dev/hda2 /home ext2 defaults,usrquota 1 2
Option baru yang ditambahkan pada baris di atas berfungsi untuk mengaktifkan
disk quota untuk user. Sama seperti di atas, untuk mengaktifkan group disk
quota maka kita harus mengedit baris kedua menjadi:
/dev/hda5 /www ext2 defaults,grpquota 1 2
Sebagai catatan, kita dapat menerapkan usrquota dan grpquota pada partisi yang
sama.
Setelah file /etc/fstab dimodifikasi, kita harus memodifikasi file
/etc/rc.d/rc.local agar berisi baris-baris di bawah ini:
#Check quota and then turn on.
if [ -x /sbin/quotacheck ]; then
echo -Checking quotas. This may take some time - -
sbin/quotacheck -avug
echo -Done.-
fi
if [ -x /sbin/quotaon ]; then
echo- Enabling disk quota .. -
/sbin/quotaon -avug
echo -Done.-
fi
Script di atas akan mengaktifkan pengecekan quota lalu mengaktifkan fitur disk
quota.
Sekarang kita buat file-file quota untuk setiap system file yang telah kita
definisikan pada quota control. Dengan asumsi partisi yang diterapkan disk
quota adalah /home dan /www maka buatlah file-file quota dengan perintah
sebagai berikut:
touch /home/quota.user
touch /www/quota.group
Pastikan bahwa dua file ini memiliki ijin akses baca dan tulis hanya untuk user
root saja.
Sekarang kita telah menyelesaikan konfigurasi quota level system, sebelum kita
berlanjut pada pemberian quota untuk tiap user dan group, maka kita perlu
mereboot komputer kita.
3. Memberikan disk quota kepada user
Setelah kita mereboot komputer yang kita miliki dengan konfigurasi quota yang
baru, kita dapat memberikan disk quota per user dengan perintah edquota.
Sebagai contoh, untuk mengalokasikan disk quota pada user yang bernama dono,
maka kita dapat mengetikkan perintah berikut:
edquota -u dono
Perintah tersebut akan memunculkan default editor seperti vi atau editor
lainnya dengan isi mirip seperti berikut:
Quotas for user dono:
/dev/hda2: blocks in use: 0, limits (soft=0, hard=0)
inodes in use: 0, limits (soft=0. hard= 0)
Di sini terlihat bahwa user dono telah menggunakan 0 blocks (dalm KB) pada
partisi /dev/hda2 (di bawah kontrol quota user), dan limit (soft atau hard)
juga belum diset.
Seperti yang kita lihat, kita dapat mengeset limit besar space (dalam blocks)
yang bisa digunakan seorang user dan pada saat yang bersamaan dapat mengontrol
berapa banyak file yang dapat dimiliki oleh user. Parameter soft limit mengatur
besar maksimum space disk (blocks) atau file (inodes) yang bisa dimiliki user
pada file system yang ada. Parameter hard limit merupakan besar absolut space
disk (dalam blocks) atau file (inodes) yang bisa dimiliki oleh user.
Sebagai contoh apabila kita ingin membuat user dono untuk memiliki soft limit 1
MB (1024 KB) dan hard limit 4 MB (4096) pada space disknya. Juga misalkan kita
menginginkan agar user dono dibatasi soft limitnya sampai 128 file/direktori
(inodes) dan hard limitnya sampai 512 file/direktori, maka kita dapat
mengesetnya dengan mengetikkan perintah:
edquota -u dono
dan editlah menjadi seperti berikut:
Quotas for user dono:
/dev/hda2: blocks in use: 0, limits (soft=1024, hard=4096)
inodes in use: 0, limits (soft=128. hard= 512)
Setelah kita men-save konfigurasi di atas, maka user dono tidak dapat lagi
melampaui hard limit yang telah diterapkan. Jika user dono berusaha untuk
melampaui dua batasan ini (space disk dan jumlah inode), pesan error akan
ditampilkan. Sebagai contoh:
[dono@warkop /home] $ mkdir dokumen
mkdir: cannot make directory -dokumen- : Disk quota exceeded
Di sini, user dono berusaha untuk membuat direktori baru di bawah /home dan
karena limit quota untuk quota ini telah dilampaui, error di atas akan
dimunculkan.
4. Memonitoring penggunaan harddisk
a. Dengan menggunakan quota
Untuk mengetahui user mana yang paling banyak menghabiskan space disk, kita
dapat menjalankan perintah quota sebagai berikut:
quota -u
Sebagai contoh:
quota -u dono
Disk quotas for user dono (uid 500):
Filesystem blocks quota limit grace files quota limit grace
/dev/hda2 0 1024 4096 1 128 512
b. Dengan menggunakan df
Pengecekan space yg masih tersisa pada semua file system yg telah dimount dapat
dilakukan dengan mengetikkan perintah df. Dan untuk mempermudah pembacaan, maka
berilah option -h setelah df.
c. Dengan menggunakan du
Untuk mengecek berapa banyak space yang telah dihabiskan pada directori
tertentu (dan subdirektori di bawahnya), kita dapat menggunakan perintah du.
Untuk memudahkan tambahkanlah option -h. Contoh:
du -h /home/dono
KESIMPULAN
Suatu sistem operasi yang berfungsi sebagai
server harus dilakukan konfigurasi agar dapat bekerja secara maksimal dan mudah
dalam mengelola client. Dalam melakukan konfigurasi yang pertama kali yang
harus kita lakukan adalah mengecek paket yang akan digunakan untuk konfigurasi.
Jika belum ada maka kita harus menginstal terlebih dahulu. Instalasi paket
dapat dilakukan melalui sistem GUI maupun CLI dengan mounting CD. Tetapi lebih
mudah dengan GUI. Di sistem operasi Ubuntu yang dikonfigurasi adalah DNS, DHCP,
Web, mail, ftp server dan masih ada lagi yang lainnya.
- Untuk mencari konfigurasi IP yang sudah terganti dalam
Linux,menggunakan perintah :cd/etc/rc/d-inet1.restart.
- Pada Linux untuk melakukan penyetingan TCP/IP menggunakan
script (…./etc/….)
- Pada Linux konfigurasi IP diperbaharui/disave dulu baru bisa
dijalankan.
- Untuk mengecek apakah jaringan pada computer kita sudah dapat
berfungsi dengan baik, menggunakan perintah “ping[konfigurasi IP
komputer]” mis:ping 192.168.100.104
- Untuk mengetahiu indikasi/rincian pada konfigurasi IP
computer kita, menggunakan perintah :”ifconfig”.
DAFTAR
PUSTAKA