BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam
bidang teknologi komputer. Kemajuan tersebut membuat komputer yang memiliki
kapasitas memori kecil kurang termanfaatkan dengan baik, karena banyak user
memilih komputer yang mempunyai kapasitas memori besar dan memilih harddisk
yang besar pula untuk menampung data yang diperlukan. Dengan latar belakang
pemanfaatan komputer-komputer tanpa harddisk, digunakan teknik penggabungan
komputer ke dalam sebuah jaringan computer menggunakan sistem operasi sistem
operasi Windows Server 2003 untuk menjalankan program aplikasi pada
user.Jaringan komputer merupakan penggabungan dari perangkat keras dan perangkat
lunak dengan tujuan agar sejumlah komputer dapat berhubungan satu dengan
lainnya sehingga dapat bertukar informasi.Beberapa kelebihan yang diperoleh
dengan menggunakan jaringan computer adalah resources sharing, yaitu kemampuan
berbagi sumber daya baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Kelebihan
lainnya, yaitu high reliability untuk mendapatkan keandalan tinggi.
2. Maksud Dan Tujuan
Maksud Dan Tujuan
Penulisan ini adalah :
1. Untuk memahami tentang Sistem Operasi Windows Server
2008 dan tentang sejarah perkembangannya
2.
Untuk memahami dan dapat menginstal Sistem Operasi
Windows Server 2003 pada Personal Computer ( PC ) maupun pada Notebook
3.
Dapat menstetting Jaringan clain server pada Sistem
Operasi Windows Server 2003
3. Batasan
Masalah
Pada Penulisan ini penulis
memberi batasan masalah yaitu:
1. Pengertian tentang Sistem
Operasi Windows Server 2003
2. Sejarah perkembangan Sistem
Operasi Windows Server 2003 dan persi nya
3. Cara menginstal Sistem
Operasi Windows Server 2003
4. Mengkoneksikan claint
Server pada Sistem Operasi Windows Server 2003
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Windows
Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows yang
ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft
Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET
Server, atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari
sistem Windows 2000 Server.
2. Sejarah
Pengembangan
Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler
Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah
Microsoft hendak membuat platform .NET, dengan menyediakan infrastruktur
jaringan yang terbentuk dari Windows Server dan Windows Workstation. Proyek itu
dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem
operasi secara sekaligus (Whistler Server dan Whistler Workstation). Akhirnya,
beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena jadwal
pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler Workstation saja
yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan
untuk kalangan konsumer rumahan dan korporat.
3. Edisi
Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang
berbeda, yakni sebagai berikut:
Windows Server 2003 Standard Edition
Windows Server 2003 Standard Edition
Windows Server 2003 Enterprise
Edition
Windows Server 2003 Datacenter Edition
Windows Server 2003 Web Edition
Windows Small Business Server 2003
Windows Storage Server 2003
3.1 Standard
Edition
Windows Server 2003, Standard Edition adalah
sebuah versi Windows Server 2003 yang benar-benar "dasar", dengan
fitur-fitur yang umumnya dibutuhkan oleh sebuah server untuk melayani
klien-kliennya di jaringan. Edisi ini diterbitkan untuk menggantikan Windows
2000 Server dan Windows NT 4.0 Server yang telah lama malang melintang.
Fitur yang diusung oleh Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebagai berikut:
Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau application server yang dapat diinstalasi (seperti Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya).
Domain Controller server.
Fitur yang diusung oleh Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebagai berikut:
Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau application server yang dapat diinstalasi (seperti Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya).
Domain Controller server.
PKI (public key infrastructure) server.
Domain Name System (DNS).
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
Windows Internet Name Service (WINS).
Windows Terminal Services, meski kurang ideal untuk diimplementasikan
dalam jaringan skala besar akibat adanya limitasi prosesor dan memori. Mendukung
pembagian beban jaringan, meski tidak dapat digunakan sebagai sebuah cluster. Dengan
fitur-fitur di atas, Windows Server 2003 Standard Edition jelas ditujukan
sebagai fondasi bagi platform jaringan berbasis Windows untuk lingkungan
jaringan skala menengah ke bawah, atau sebagai server yang ditujukan untuk
mendukung server lainnya dalam jaringan yang lebih besar. Windows Server 2003
Standard Edition mendukung hingga empat buah prosesor fisik (prosesor logis
dalam Intel HyperThreading akan dianggap sebagai satu prosesor fisik) dan
mendukung RAM hingga 4 Gigabyte, serta dapat mengalamati 4 Terabyte hard disk.
3.2 Enterprise Edition
Windows Server 2003 Enterprise Edition adalah
sebuah versi Windows Server yang memiliku semua fitur yang ditawarkan oleh
Windows Server 2003 Standard Edition, ditambah dengan fitur-fitur yang
meningkatakan keandalan dan skalabilitas layanan-layanannya. Windows Server
2003 Enterprise Edition ditujukan untuk menggantikan Windows 2000 Advanced
Server dan Windows NT 4.0 Enterprise Server yang telah lama beredar. Windows
Server 2003 Enterprise Edition menggandakan dukungan prosesor jika dibandingkan
dengan Windows Server 2003 Standard Edition, dari 4 hingga 8 prosesor
sekaligus. Selain itu, Enterprise Edition juga mendukung prosesor 64-bit,
seperti IA-64 dan x64.
Enterprise Edition memiliki fitur-fitur berikut:
- Address Windowing Extension (AWE), yang mengizinkan sistem operasi agar mereservasikan hanya 1 GB dari memori fisik untuk digunakan oleh Windows, sehingga mengizinkan aplikasi menggunakan sisa 3 GB memori yang ada (dalam sistem x86, yang hanya mendukung 4 GB memori).
- Hot-Memory, yang mengizinkan penambahan memori ketika sistem sedang berjalan (meski hanya sistem-sistem tertentu yang mendukungnya)
- Non-uniform memory access (NUMA), yang mengizinkan Windows untuk mengakses bus-bus memori berbeda sebagai sebuah unit memori yang sama, sehingga mengizinkan delapan buah prosesor x86 yang hanya mendukung 4 GB mendukung hingga 32 GB memori (4 GB untuk tiap prosesornya).
- Teknologi Clustering, yang mengizinkan banyak server (hingga empat buah node) terlihat sebagai sebuah server oleh klien untuk kinerja atau keandalan.
- Terminal Server Session Directory, yang mengizinkan klien untuk melakukan koneksi ulang ke sebuah sistem terminal services yang didukung oleh server yang menjalankan terminal services. Sebagai contoh, dalam sebuah lingkungan dengan delapan server yang menjalankan terminal services, jika salah satu server mengalami kegagalan, klien akan secara otomatis membuat koneksi kembali ke sisa server (7) yang lainnya (yang masih berjalan dan memiliki slot klien).
3.3 Datacenter
Edition
Windows Server 2003 Datacenter Edition adalah
sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang berbeda dari dua versi lainnya yang
telah disebutkan. Edisi ini tidak dapat diperoleh secara ritel, dan harus
didapatkan sebagai bagian dari kombinasi antara perangkat keras server dari
sebuah vendor, semacam Hewlett-Packard atau Dell. Alasan mengapa hal ini
diberlakukan adalah untuk menjaga agar sistem dapat berjalan dengan sempurna
(dengan hardware yang telah ditentukan oleh manufaktur serta driver yang telah
disertifikasi dapat menjadikan sistem jauh lebih stabil). Umumnya, sebelum
dijual kepada konsumen, manufaktur akan melakukan pengujian terlebih dahulu
terhadap server yang bersangkutan. Tujuannya agar uptime sistem yang
bersangkutan bertahan 99,999%, sehingga dalam satu tahun hanya 9 jam saja
mengalami downtime. Program-program yang disertakan dalam Windows Server 2003
Datacenter Edition berfokus pada keandalan sistem operasi. Microsoft membuat
beberapa persyaratan bagi OEM yang hendak menggunakan edisi dari Windows Server
2003 ini, yakni sebagai berikut: Semua perangkat keras yang dimasukkan ke dalam
server harus memenuhi standar Microsoft dan lolos dari beberapa kali pengujian
kecocokan (kompatibilitas), keandalan (reliabilitas). Hal ini diberlakukan
terhadap semua perangkat keras, mulai dari prosesor, kartu jaringan, hard disk
drive, dan komponen vital lainnya.
Semua driver perangkat keras harus disertifikasi oleh Microsoft. Tentu saja, driver-driver tersebut harus lolos pengujian, yang mungkin dapat menghabiskan waktu lebih dari satu bulan
Pengguna tidak dapat mengubah hardware server sesuka hatinya tanpa adanya pihak yang berwenang (customer support vendor server atau dari pihak Microsoft). Semua perubahan harus lolos pengujian yang disebutkan di atas. Edisi ini mendukung hingga 32 buah prosesor (32-way SMP) dan memori hingga 64 GB pada sistem x86 serta mendukung mesin yang dikonfigurasikan secara 128-way dengan partisi yang bersifat individual. Dalam sistem IA-64, edisi ini mendukung hingga 64 buah prosesor dan memori hingga 512 Gigabyte. Selain itu, edisi ini mendukung clustering hingga delapan buah node serta pembagian beban jaringan sebagai fitur standar, serta memiliki Windows System Resource Manager yang mampu melakukan konsolidasi dan manajemen sistem.
Semua driver perangkat keras harus disertifikasi oleh Microsoft. Tentu saja, driver-driver tersebut harus lolos pengujian, yang mungkin dapat menghabiskan waktu lebih dari satu bulan
Pengguna tidak dapat mengubah hardware server sesuka hatinya tanpa adanya pihak yang berwenang (customer support vendor server atau dari pihak Microsoft). Semua perubahan harus lolos pengujian yang disebutkan di atas. Edisi ini mendukung hingga 32 buah prosesor (32-way SMP) dan memori hingga 64 GB pada sistem x86 serta mendukung mesin yang dikonfigurasikan secara 128-way dengan partisi yang bersifat individual. Dalam sistem IA-64, edisi ini mendukung hingga 64 buah prosesor dan memori hingga 512 Gigabyte. Selain itu, edisi ini mendukung clustering hingga delapan buah node serta pembagian beban jaringan sebagai fitur standar, serta memiliki Windows System Resource Manager yang mampu melakukan konsolidasi dan manajemen sistem.
3.4 Web Edition
Windows Server 2003 Web Edition adalah sebuah
edisi dari Windows Server 2003 yang ditujukan khusus sebagai web server, yang
menaungi beberapa aplikasi web, halaman web, dan layanan web berbasis XML.
Windows Server 2003 Web Edition didesain sedemikian rupa, dengan menggunakan
Internet Information Services (IIS) 6.0 sebagai infrastukturnya dan menggunakan
teknologi ASP.NET untuk menangani layanan web berbasis XML dan aplikasi web
lainnya. Web server modern saat ini umumnya tidaklah dibuat dari satu mesin
dengan banyak prosesor atau jumlah memori yang besar. Tetapi, umumnya dibentuk
dari beberapa komputer dengan 1 CPU atau 2 CPU dengan RAM yang mencukupi. Dalam
kasus ini, jika sebuah organisasi hendak menggunakan Windows Server 2003
Standard Edition, maka akan terlalu mahal (dalam beberapa kasus, justru sistem
operasi yang lebih mahal daripada perangkat keras), sehingga beberapa
organisasi pun berpaling ke solusi open-source semacam Linux atau Apache (yang
dapat berjalan di atas Windows atau Linux) daripada menggunakan IIS yang hanya
disediakan oleh Windows Server yang mahal. Sebagai respons dari kasus ini,
Microsoft pun merilis Windows Server 2003 Web Edition. Untuk menekan harga,
tentu saja ada yang dikorbankan: Windows Server 2003 Web Edition banyak
memiliki layanan yang dibuang, termasuk di atanranya Routing and Remote Access,
Terminal Services, Remote Installation Service (RIS), Service for Macintosh,
dan penaungan terhadap Active Directory (tidak dapat dikonfigurasikan sebagai
sebuah domain controller, meski dapat dikoneksikan ke sebuah domain Active
Directory).
3.5 Windows Small
Business Server 2003
Windows Small Business Server 2003, atau sering
disebut sebagai Windows SBS, adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang
ditujukan untuk pasar jaringan kecil. Harganya pun lebih murah dibandingkan
dengan beberapa edisi lainnya, meski banyak yang dikorbankan, dalam teknologi
jaringan yang didukung, jenis lisensi, perangkat pengembangan, dan redundansi
aplikasi. Sebuah Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung hingga 75
pengguna saja. Windows SBS didesain sedemikian rupa dengan fitur-fitur yang Microsoft
anggap dibutuhkan oleh jaringan skala kecil, yang akan diimplementasikan pada
server pertama mereka. Instalasi default-nya, Windows SBS akan menginstalasikan
Active Directory, sebuah situs SharePoint Portal, dan Exchange Server. Selain
itu, edisi ini juga menawarkan konfigurasi yang lebih mudah dalam mengatur
firewall DHCP dasar dan router NAT dengan menggunakan dua buah kartu jaringan.
Antarmuka manajemen sistem jaringan yang digunakannya lebih mudah digunakan
dibandingkan edisi Windows Server lainnya bahkan oleh administrator yang baru
sekalipun.
SBS juga dirilis dalam versi lainnya, yang disebut sebagai Windows Small Business Server 2003 Premium Edition yang mencakup semua fitur dalam Windows Small Business Server 2003 Standard Edition ditambah SQL Server 2000 dan ISA Server 2000.
Windows Small Business Server 2003 memiliki beberapa keterbatasan, yakni sebagai berikut:
Hanya boleh ada satu komputer dalam sebuah domain yang dapat menjalankan Windows Small Business Server 2003. Windows Small Business Server 2003 harus berada di akar sebuah hutan Active Directory. Windows Small Business Server 2003 tidak dapat menerima trust dari domain lainnya. Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung 75 pengguna. Windows Small Business Server 2003 tidak mendukung domain anak.
Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung terminal services dalam modus remote administration. Server tambahan harus memiliki Windows Small Business Server 2003 Client Access License (CAL), yang dapat dikonfigurasikan untuk setiap pengguna atau setiap Perangkat
SBS juga dirilis dalam versi lainnya, yang disebut sebagai Windows Small Business Server 2003 Premium Edition yang mencakup semua fitur dalam Windows Small Business Server 2003 Standard Edition ditambah SQL Server 2000 dan ISA Server 2000.
Windows Small Business Server 2003 memiliki beberapa keterbatasan, yakni sebagai berikut:
Hanya boleh ada satu komputer dalam sebuah domain yang dapat menjalankan Windows Small Business Server 2003. Windows Small Business Server 2003 harus berada di akar sebuah hutan Active Directory. Windows Small Business Server 2003 tidak dapat menerima trust dari domain lainnya. Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung 75 pengguna. Windows Small Business Server 2003 tidak mendukung domain anak.
Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung terminal services dalam modus remote administration. Server tambahan harus memiliki Windows Small Business Server 2003 Client Access License (CAL), yang dapat dikonfigurasikan untuk setiap pengguna atau setiap Perangkat
3.6 Storage
Server
Windows Storage Server 2003 adalah sebuah edisi Windows
Server 2003 yang didedikasikan untuk layanan berbagi berkas dan berbagi alat
pencetak. Sama seperti halnya Windows Server 2003 Datacenter Edition, edisi ini
juga tidak dapat diperoleh secara ritel. Umumnya, edisi ini dapat diperoleh
melalui OEM dalam perangkat Network Attached Storage (NAS). Perbedaan dari
sistem Windows Server lainnya yang menyediakan layanan berbagi berkas dan alat
pencetak adalah bahwa Storage Server 2003 tidak membutuhkan Client Access
License (CAL)Perbandingan antar edisi
4. Versi
Sejak Windows Server 2003 diluncurkan, Microsoft merilis
beberapa versi, yakni sebagai berikut:
Windows Server 2003 RTM (Release to Manufacture), tanpa Service Pack
Windows Server 2003 RTM (Release to Manufacture), tanpa Service Pack
Windows Server 2003 Service Pack 1
Windows Server 2003 R2
Windows Server 2003 Service Pack 2 (dirilis tanggal 13
Maret 2007)
5. Dokumentasi Windows Server 2003
Banyak sekali jenis OS yang mendukung untuk membangun
sebuah server yang baik. Microsoft sebagai perusahaan ternama dengan produk
Windowsnya tentu tidak mau ketinggalan untuk membuat OS yang dispesialisasikan
untuk membangun server.
Versi
terakhir dari Windows Server yang ada adalah Windows Server 2003 yang mana
merupakan kelanjutan dari Windows Server 2000. Windows Server 2003 memiliki
nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari
hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform .NET, dengan menyediakan
infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows Server dan Windows
Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat
mengembangkan dua OS secara sekaligus, yaitu untuk Server dan Workstation.
Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena jadwal
pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler Workstation saja
yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan
untuk kalangan konsumer rumahan dan korporat.
Microsoft
meluncurkan Windows Server 2003 dengan beberapa edisi, yaitu :
- Windows Server 2003 Standard Edition
- Windows Server 2003 Enterprise Edition
- Windows Server 2003 Datacenter Edition
- Windows Server 2003 Web Edition
- Windows Small Business Server 2003
- Windows Storage Server 2003.
6.
IP Address
Agar
komputer Server Anda bisa dikenali, maka harus diberi alamat berupa IP Address.
Prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
- Dari Desktop klik kanan mouse tepat di atas indikator LAN di sudu kanan layar Anda. Setelah itu akan tampil kotak dialog Local Area Connection Status. Atau Anda bisa masuk melalui tombol Start, lalu pilih Connect to dan pilih Show all connection. Setelah itu klik kanan tepat di atas Local Area Connection dan pilih Properties.
- Pilih dan klik Properties. Setelah itu akan tampil jendela Local Area Connection Properties akan tampil.
- Klik Show icon in taskbar when connected untuk menampilkan tanda Local Area Connection di taskbar
- Klik Internet Protocol (TCP/IP)
- Klik Properties. Setelah itu akan tampil kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties
- Klik Use the following IP Address
- Ketikkan di kolom IP Address 192.168.53.1
- Klik tab di papan ketik
- Kolom Subnet mask tidak perlu Anda isi, dengan menekan tab Subnet mask 255.255.255.0 secara otomatis sudah terisi
7.
Mengisi DNS Server
Untuk
mengisi DNS services ini bisa langsung di tab General di kolom Preferred DNS
server. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan cara yang akan saya jelaskan
berikut ini:
- Klik tab Advanced. Setelah itu akan tampil kotak dialog Advanced TCP/IP Setting
- Klik tab DNS
- Klik Add
- Ketikkan 192.168.53.2 pada kolom di bawah DNS server
- Klik Add
- Klik OK untuk menutup kotak dialog tersebut
- Klik OK
- Klik OK sekali lagi untuk menutup kotak dialog Local Area Connection Properties sekaligus menyimpan ketentuan seting yang telah Anda lakukan
Coba
periksa apakah pekerjaan Anda telah sukses atau belum. Caranya ketikkan PING 192.168.53.1 dari
RUN Anda harus mengonfigurasi dan memeriksa kartu jaringan (NIC) atau LAN Card,
kabel dan lain-lain yang digunakan dalam komputer Anda.
8. Instalasi Windows Server 2003
1. Pertama akan muncul halaman awal penginstalan, tekan enter untuk
memulai. Setelah itu akan muncul halaman perjanjian, tekan f8 jika
setuju.
2. Jika Hardisk belum diformat, maka lakukan lakukan format terlebih
dahulu dengan memilih partisi yang sesuai, lalu tekan enter untuk mulai
memformat.
3. Proses instalasi dimulai dengan pemilihan bahasa dan region yang digunakan. lalu klik next utuk melanjutkan..
4. Masukkan nama perusahaan dan organisasi, klik next untuk melanjutkan. Masukkan pula produk key dari windows server 2003.
5. Memilih mode lisensi yang akan digunakan, lalu klik next untuk
melanjutkan. Setelah itu masukkan nama komputer & password admin.
6. Atur waktu dan tanggal serta zona waktu yang digunakan. Lalu klik
next untuk melanjutkan. Atur pula tipe jaringan yang hendak digunakan.
7. Pilih jaringan menggunakan workgroup atau komputer domain. Lalu tunggulah proses instalasi sampai reboot.
8. Setelah komputer reboot maka akan muncul halaman login. Ketikkanlah password yang tadi dibuat untuk login admin.
10. Selamat Penginstalan Selesai! Dan inilah halaman muka dari windows server 2003.
9. Konfigurasi
dan Instalasi TCP/IP Windows Server 2003
9.1 Menginstal TCP/IP
TCP/IP dapat dipakai dalam lingkungan
jaringan yang bervariasi mulai dari LAN yang kecil sampai Internet global.
Ketika Anda mengoperasikan Windows 2003 Setup, TCP/IP diinstal sebagai default
protocol jaringan bila suatu adapter jaringan dideteksi. Oleh karena itu, Anda
hanya perlu menginstal protocol TCP/IP kalau default pilihan protocol TCP/IP
ditindih selama proses setup atau Anda sudah menghapusnya dari suatu koneksi di
dalam Network and Dial-Up Connections.
9.2 Menginstal Protocol TCP/IP
Pada latihan ini, Anda akan menginstal TCP/IP
pada Local Area Network Connection in Network and Dial-Up Connections. Anda
harus me-logon sebagai seorang administrator atau seorang anggota dari
Administrator group agar mampu menyelesaikan latihan ini. Untuk menginstal
TCP/IP pada koneksi jaringan area lokal
- Klik Start
- Klik Programs
- Klik Connect To
- Klik Show All Connections. Muncul kotak dialog Network And Dial-Up Connections
- Klik kanan Local Area Connection
- Klik Properties. Muncul kotak dialog Local Area Connection Properties
- Klik Install. Muncul kotak dialog Select Network Component Type
- Klik Protocol
- Klik Add. Muncul kotak dialog Select Network Protocol
- Klik Internet Protocol (TCP/IP) seperti dijelaskan pada Gambar 9.
- Klik OK. Protocol TCP/IP diinstal dan ditambahkan ke daftar Components di kotak dialog Local Area Connection Properties
- Klik Yes apabila akan merestart komputer Anda.
- Klik Close untuk menutupnya.
Gambar 1. Memilih untuk menambah komponen Internet
Protocol (TCP/IP).
9.3 Mengonfigurasi TCP/IP
Jika Anda baru pertama kali
mengimplementasikan TCP/IP pada jaringan Anda, maka Anda harus menyusun suatu
rencana yang rinci untuk pengalamatan IP pada jaringan Anda. Skema pengalamatan
jaringan TCP/IP Anda dapat mencantumkan entah alamat pribadi atau alamat umum.
Anda dapat memakai entah alamat pribadi atau alamat umum bila jaringan Anda
tidak dihubungkan ke Internet. Namun demikian, Anda kemungkinan besar akan
mengim-plementasikan beberapa alamat IP umum untuk dukungan inter-konektivitas
Internet. Hal ini karena device-device yang dihubungkan secara langsung ke
Internet memerlukan suatu alamat IP umum. InterNIC memberikan alamat-alamat
umum ke Internet Service Provider (ISP). ISP, pada gilirannya, memberikan
alamat IP ke organisasi ketika konektivitas jaringan dibeli. Alamat IP yang
diberikan melalui cara ini dijamin bersifat unik dan sudah diprogram ke router
Internet agar lalu lintasnya mampu menjangkau host tujuan.
Selanjutnya, Anda dapat mengimplementasikan
suatu skema peng-alamatan pribadi untuk melindungi alamat-alamat internal Anda
dari sisa Internet dengan mengonfigurasi alamat-alamat pribadi pada semua
komputer di jaringan (atau intranet) pribadi Anda. Alamat-alamat pribadi tidak
dapat dijangkau di Internet karena alamat tersebut terpisah dari alamat-alamat
umum dan alamat tersebut tidak tumpang tindih.
Anda dapat memberikan alamat IP di Windows
2003 secara dinamis dengan memakai Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
dan Anda dapat mengalamatkan pemberian itu dengan memakai Automatic Private IP
Addressing. Anda dapat juga mengonfigurasi TCP/IP secara manual. Anda
mengonfigurasi TCP/IP pada sebuah komputer yang didasarkan pada fungsinya.
Misalnya, server pada suatu hubungan server/client di dalam suatu organisasi mesti
diberikan suatu alamat IP secara manual. Namun demikian, Anda dapat
mengonfigurasi TCP/IP secara dinamis melalui server DHCP untuk mayoritas client
di sebuah jaringan.
9.4 Konfigurasi Dinamis
Komputer-komputer dengan sistem operasi
Microsoft Windows 2003 akan berusaha untuk memperoleh konfigurasi TCP/IP dari
sebuah server DHCP pada jaringan Anda berdasarkan default seperti diuraikan
pada Gambar 10. Jika suatu konfigurasi TCP/IP statis baru saja
diimplementasikan pada sebuah komputer, maka Anda dapat mengimplementasikan
suatu konfigurasi TCP/IP dinamis.
Untuk mengimplementasikan suatu konfigurasi
TCP/IP dinamis:
- Klik Start
- Klik Programs
- Klik Connect To
- Klik Show All Connections
- Klik kanan Local Area Connection
- Klik Properties
- Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
- Klik Properties. Untuk tipe-tipe koneksi yang lain, klik tab Networking
- Klik Obtain An IP Address Automatically
- Klik OK
Gambar 2. Mengonfigurasi komputer Anda
untuk memperoleh seting-seting TCP/IP secara otomatis.
9.5 Konfigurasi Manual
Beberapa server, misalnya DHCP, DNS, dan
WINS, harus diberikan suatu alamat IP secara manual. Bila Anda tidak mempunyai
sebuah server DHCP pada jaringan Anda, maka Anda harus mengonfigurasi
komputer-komputer TCP/IP secara manual agar bisa memakai suatu alamat IP
statis.
Untuk mengonfigurasi sebuah komputer TCP/IP
agar memakai pengalamatan statis:
- Klik Start
- Klik Programs
- Klik Connect To
- Klik Show All Network Connections
- Klik kanan Local Area Connection
- Klik Properties
- Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
- Klik Properties
- Pilihlah Use the Following IP Address
- Anda kemudian harus mengetik alamat IP, subnet mask, dan default gateway. Kalau jaringan Anda mempunyai sebuah server DNS, maka Anda dapat mengatur komputer Anda agar memakai DNS.
- Untuk mengatur komputer Anda agar memakai DNS
- Pilihlah Use The Following DNS Server Addresses
- Di dalam Preferred DNS Server and Alternate DNS Server, ketiklah alamat-alamat server DNS primer dan sekunder seperti ditampilkan Gambar 3. berikut ini
Gambar 3. Mengonfigurasi setting-setting
TCP/IP secara manual pada komputer Anda.
Anda dapat mengonfigurasi juga alamat-alamat
IP tambahan dan default gateway dengan melaksanakan prosedur di bawah ini.
Untuk mengonfigurasi alamat-alamat IP
tambahan dan default gateway:
- Di dalam kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties, klik Advanced
- Pada tab IP Settings di dalam IP Addresses, klik Add
- Di dalam IP Address And Subnet Mask, ketiklah suatu alamat IP dan subnet mask, lalu klik Add
- Ulangi langkah 2 dan langkah 3 untuk setiap alamat IP yang ingin Anda tambahkan, lalu klik OK
- Pada tab IP Settings di dalam Default Gateway, klik Add
- Di dalam Gateway And Metric, ketiklah alamat IP dari default gateway dan metrik, lalu klik Add. Anda pun dapat mengetik sebuah angka metrik di dalam Interface Metric untuk mengonfigurasi metrik yang lazim bagi koneksi ini
- Ulangi langkah-langkah 5 dan 6 untuk setiap alamat IP yang akan Anda tambahkan, lalu klik OK
9.6 Pemberian Alamat IP Pribadi yang
Otomatis
Pilihan konfigurasi alamat TCP/IP yang lain
adalah memakai Automatic Private IP Addressing saat DHCP tidak tersedia. Pada
Windows versi-versi sebelumnya, konfigurasi alamat IP dapat dikerjakan entah
secara manual ataupun secara dinamis melalui DHCP. Jika suatu client tidak
mampu untuk memperoleh sebuah alamat IP dari sebuah server DHCP, maka
layanan-layanan jaringan untuk client itu tidak tersedia. Fasilitas Automatic
Private IP Addressing pada Windows 2003 mengotomatiskan proses pemberian suatu
alamat IP yang tidak dipakai dalam situasi bahwa DHCP tidak tersedia.
Alamat Automatic Private IP Addressing
dipilih dari blok alamat 169.254.0.0 yang disediakan Microsoft dengan subnet
mask 255.255.0.0. Ketika fasilitas Automatic Private IP Addressing pada Windows
2003 dipakai, suatu alamat di dalam rangkaian pengalamatan IP yang disediakan
Microsoft dari 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254 diberikan ke client. Alamat
IP yang diberikan akan dipakai sampai sebuah server DHCP diletakkan. Subnet
mask 255.255.0.0 secara otomatis dipakai.
9.7 Menguji TCP/IP dengan Ipconfig dan PING
Anda harus selalu memverifikasi dan menguji
konfigurasi TCP/IP Anda untuk memastikan komputer Anda dapat berhubungan ke
jaringan dan host TCP/IP yang lain. Anda dapat mengerjakan pengujian
konfigurasi TCP/IP yang mendasar dengan memakai utiliti Ipconfig dan utiliti PING.
Dengan Ipconfig, Anda memverifikasi
parameter-parameter konfigurasi TCP/IP pada sebuah host, yang meliputi alamat
IP, subnet mask, dan default gateway, dari command pormpt. Hal ini bermanfaat
dalam menentukan apakah konfigurasi itu diinisialisasi atau sebuah alamat IP
duplikat dikonfigurasi.
Untuk memakai Ipconfig dari command prompt:
- Bukalah command prompt
- Ketika command prompt ditayangkan, ketiklah Ipconfig/all, lalu tekan Enter. Informasi konfigurasi TCP/IP ditayangkan seperti diuraikan pada Gambar 4
Gambar 4. Pemakaian Ipconfig untuk
menayangkan informasi konfigurasi TCP/IP.
Setelah Anda memverifikasi konfigurasi itu
dengan utiliti Ipconfig, Anda dapat memakai utiliti PING
untuk menguji konektivitas. Utiliti PING adalah suatu piranti diagnostik yang
menguji konfigurasi-konfigurasi TCP/IP dan mendiagnosa kegagalan koneksi. PING
memakai pesan-pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request and
Echo Reply untuk menentukan apakah host TCP/IP tertentu tersedia dan
fungsional. Seperti utiliti Ipconfig, utiliti PING
dieksekusi pada command prompt. Command syntaxnya adalah:
- Ping IP_Address
- Jika PING sukses, maka muncul sebuah pesan yang mirip dengan ilustrasi pada Gambar 5.
Gambar 5. Pesan-pesan Reply ditayangkan oleh utiliti PING.
9.8 Mengonfigurasi Filter-filter
Paket
Anda dapat memakai penyaringan paket IP untuk
memulai negosiasi-negosiasi keamanan bagi suatu komunikasi yang didasarkan pada
sumber, tujuan, dan tipe lalu lintas IP. Hal ini memungkinkan Anda untuk
menentukan pemicu lalu lintas IPX dan IP manakah yang akan diamankan,
dihalangi, atau diizinkan untuk bisa melintas tanpa dilakukan penyaringan.
Misalnya, Anda dapat membatasi tipe akses
yang diizinkan ke dan dari jaringan untuk membatasi lalu lintas ke
sistem-sistem yang diinginkan. Anda harus memastikan bahwa Anda tidak
mengon-figurasi filter-filter paket yang terlampau restriktif, yang mengganggu
fungsionalitas protocol-protocol yang bermanfaat pada komputer. Misalnya, jika
sebuah komputer yang sedang menjalankan Windows 2003 ternyata juga sedang
mengoperasikan Internet Information Services (IIS) sebagai suatu server Web dan
filter-filter paket sudah ditetapkan sehingga hanya lalu lintas berbasis Web
yang diizinkan, maka Anda tidak dapat memakai PING (yang memakai ICMP Echo
Requests and Echo Replies) untuk mengerjakan pencarian dan pemecahan kesulitan
IP dasar.
Anda dapat mengonfigurasi protocol TCP/IP
untuk menyaring paket-paket IP yang didasarkan pada:
- TCP port number
- UDP port number
- IP protocol number
9.9 Latihan Mengimplementasikan
Filter-filter Paket IP
Pada latihan ini, Anda akan
mengimplementasikan penyaringan paket TCP/IP pada sebuah komputer Windows
Server 2003 untuk sebuah koneksi LAN.
Untuk mengimplementasikan penyaringan paket
TCP/IP langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
- Klik Start
- Klik Programs
- Klik Connect To
- Klik Show All Connections
- Klik kanan Local Area Connection
- Klik Properties. Muncul kotak dialog Local Area Connection Properties
- Pilihlah Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik Properties. Muncul kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties
- Klik Advanced. Muncul kotak dialog Advanced TCP/IP Settings
- Klik tab Options, pilih TCP/IP Filtering
- Klik Properties. Muncul kotak dialog TCP/IP Filtering seperti diuraikan pada Gambar 14.
- Klik Enable TCP/IP Filtering (All Adapters). Anda sekarang dapat menambahkan penyaringan protocol IP, UDP, dan TCP dengan mengklik pilihan Permit Only, lalu mengklik Add di bawah daftar TCP, UDP, or IP Protocols. Beberapa implementasi penyaringan TCP/IP yang dapat Anda pakai meliputi:
- Mengaktifkan hanya TCP port 23, yang menyaring semua lalu lintas kecuali lalu lintas Telnet
- Mengaktifkan hanya TCP port 80 pada suatu server yang ditujukan khusus untuk Web demi memproses hanya lalu lintas TCP berbasis Web
- Klik OK beberapa kali untuk menutup semua kotak dialog yang terbuka
Gambar 6. Mengatur filter-filter paket
TCP/IP di dalam kotak dialog TCP/IP Filtering.
Catatan:
Dengan mengaktifkan hanya TCP port 80,
semua komunikasi jaringan di luar port 80 akan dinonaktifkan.
Berdasarkan default, Windows 2003
menginstal protocol TCP/IP jika Setup mendeteksi suatu adapter jaringan. Anda
dapat juga menginstal TCP/IP secara manual. Setelah Anda menginstal TCP/IP pada
sebuah komputer, Anda dapat mengonfigurasinya untuk memperoleh suatu alamat IP
secara otomatis atau mengatur properti-properti konfigurasi secara manual. Anda
pun dapat mengimplementasikan filter-filter paket untuk membatasi tipe akses
yang diizinkan ke dan dari jaringan demi membatasi lalu lintas ke sistem-sistem
yang diinginkan.
10. Manajemen Administrator User Dan Group
Windows 2003 Server
User Account
Setelah
sistem operasi Windows Server 2003 selesai diinstalasi, pengguna telah
dibuatkan dua user dan beberapa group secara default. User yang telah
disediakan adalah Administrator dan Guest. User Administrator merupakan anggota
dari group Administrators yang berkuasa penuh atas manajemen jaringan,
sedangkan user Guest adalah anggota dari group Guest yang tidak memiliki
kekuasaan seperti Administrators dan bahkan secara default masih dinonaktifkan
(disabled).
Untuk memberi hak akses berbagai sumberdaya jaringan kepada para pengguna, maka
harus dibuatkan user account dan group bagi tiap pengguna. Windows Server 2003
mengenali seorang pengguna serta hak-hak yang dimilikinya berdasarkan user dan
group yang terdapat di Domain Controller.
Representasi seorang pengguna dalam sebuah jaringan adalah user account (untuk
selanjutnya disebut account). Sebuah account biasanya diberi nama sesuai dengan
nama pengguna yang bersangkutan, atau dengan nama khusus sesuai dengan tujuan
dibuatnya account tersebut. Beberapa account dapat digabungkan dalam satu atau
lebih group. Fungsi group adalah menggolongkan account ke dalam
kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan hak yang akan diberikan. Biasanya
account yang berada dalam satu group memiliki hak akses yang sama terhadap
sumber daya jaringan tertentu. Dengan menggunakan group tersebut maka pekerjaan
administrator akan menjadi lebih mudah, karena hak akses cukup diterapkan
terhadap suatu group daripada harus menetapkan policy satu per satu untuk tiap
account.
ser account digunakan oleh pengguna untuk login ke domain Windows Server
2003 dalam jaringan. Berdasarkan ruang lingkupnya, user account dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu local user account dan domain user account.
A.Local
User Account
Adalah
account yang terdapat di suatu komputer baik DC maupun klien, dan hanya dapat
digunakan untuk login ke komputer tempat account tersebut dibuat. Konsep local
user account dan domain user account ini sangat penting dipahami, terutama bila
klien menggunakan Windows 2000 maupun Windows XP. Demikian juga jika klien
menggunakan Windows NT baik Workstation maupun Server.
Dalam
arsitektur Windows NT dan Windows 2000/XP, setiap komputer memiliki user dan
group sendiri yang hanya berlaku untuk komputer tersebut saja. Selain itu
terdapat account di level domain yang dibuat di DC dan memiliki ruang lingkup
untuk semua komputer di dalam domain.
b. Domain
User Account
Domain
user account adalah account yang memiliki cakupan di seluruh domain, dan dibuat
dengan menggunakan faslitas AD yang terdapat di DC. Domain account dibuat di DC
dan dapat digunakan oleh pengguna untuk login ke dalam jaringan dari komputer
manapun selama hak login tersebut diberikan.
Berbeda dengan local account, domain account memiliki lingkup (scope)
untuk seluruh domain, sehingga policy yang ditetapkan untuk suatu account akan
berlaku pula di seluruh domain. Misalnya suatu account diberikan hak untuk
menggunakan printer A yang terdapat di komputer B. Maka pengguna yang
menggunakan account tersebut dapat menggunakan printer A tanpa dipengaruhi di
komputer mana pengguna tersebut sedang bekerja.
Gambar 4.1 berikut menggambarkan kedudukan domain account dan local account dalam sebuah domain.
Gambar 4.1 berikut menggambarkan kedudukan domain account dan local account dalam sebuah domain.
Apabila seorang pengguna login ke domain menggunakan domain account maka policy yang ditetapkan adalah di level domain, yang dibuat oleh administrator melalui fasilitas Active Directory. Data domain account tersebut tersimpan di DC. Apabila dalam jaringan terdapat lebih dari satu DC maka data domain account tersebut direplikasikan di semua DC. Dengan demikian konfigurasi policy untuk suatu account yang terdapat di AD akan tetap diterapkan terlepas dari komputer mana seorang pengguna melakukan login. Selama komputer tersebut masih berada dalam satu domain maka policy tersebut akan tetap diterapkan.
Sedangkan local account berlaku sebaliknya, yaitu hanya memiliki lingkup di suatu komputer tertentu. Misalkan pada gambar di atas pengguna menggunakan local account yang terdapat di Klien1 untuk login ke komputer tersebut, maka akan diterapkan policy yang hanya berlaku di Klien1. Account yang dibuat di Klien1 tidak dapat digunakan untuk login ke Klien2, begitu juga sebaliknya. Berbeda dengan account yang terdapat di DC dapat digunakan untuk login ke Klien1 dan Klien2, karena informasi account tersebut tersimpan di AD.
Group Account
Group
account merupakan sekumpulan user account, di dalamnya dapat terdiri dari user
account atau group account lainnya. Jadi tidak ada halangan suatu group
beranggotakan group lain. Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya, group
account sangat memudahkan pengaturan jaringan karena policy yang diterapkan di
suatu group akan diterapkan pula.terhadap anggota group tersebut. Dengan
demikian, maka user yang memiliki hak yang sama dapat dikelompokkan dalam satu
group.Saat membuat group, tersedia beberapa jenis pilihan untuk menentukan
ruang lingkup dan tipe group yang dibuat. Penting bagi administrator memahami
dengan baik ruang lingkup dan tipe dari tiap jenis group.
Group Scope
Windows
Server 2003 memberikan tiga macam ruang lingkup group (group scope) yang dapat
dibuat, yaitu group lokal (local group), group global (global group) dan group
universal (universal group). Perbedaan ketiga group tersebut bukan bergantung
pada isi group, melainkan pada lingkup kemampuan masing-masing group.
a. Domain
Local Group
Group lokal memiliki hak izin dan security pada tempat group tersebut dibuat.
Dengan kata lain, group lokal adalah group yang ada di lingkungannya sendiri,
tidak berhubungan dengan jaringan lain.
Jika server difungsikan
sebagai Active Directory Domain Controllers, maka group lokalnya menjadi domain
local group. Jika server tersebut berhubungan dengan server lain (domain
server) sehingga berfungsi sebagai member server, maka group lokalnya dapat
menerima group global dari domain server tersebut untuk dijadikan sebagai
anggotanya sehingga dapat mengakses sumber dari member server tersebut.
Domain local group biasanya digunakan untuk memberikan hak akses terhadap
sumber daya jaringan tertentu dalam suatu domain, misalnya printer, folder,
file maupun hardware lainnya. Karakteristik domain local group adalah :
- Dapat beranggotakan user atau group dari domain manapun
- Hanya dapat digunakan untuk memberikan hak akses yang terdapat di domain
dimana group tersebut dibuat.
- Group ini hanya dapat dilihat di domain dimana group
tersebut dibuat
Dengan kata
lain, group lokal dapat mempunyai anggota group global, group universal dari
domain lain, dan group lokal lain dalam domain yang sama asalkan Windows Server
2003 disetup dalam mode native.
b. Global
Group
Group
global biasanya digunakan untuk memberikan hak akses kepada user atau group
yang memiliki kesamaan hak akses terhadap sumber daya jaringan tertentu.Group
ini dapat beranggotakan user dan group global lain dari domain mana saja asal
domain disetup dalam mode mixed. Sedangkan pada mode native, group global hanya
dapat beranggotakan user atau group global yang terdapat di domain yang sama.
Group ini dapat dilihat dari domain manapun dalam jaringan
c. Universal
Group
Group universal hanya dapat dibuat jika server disetup pada mode native. Group
ini memiliki karakteristik yang merupakan gabungan dari domain local group dan
global group. Anggota group ini dapat berupa user, group global dan group
universal lainnya dari domain mana saja dan dapat memberikan akses ke sumber
domain apa saja. Group jenis ini biasa digunakan apabila terdapat user atau
group yang memerlukan hak akses sumber daya jaringan lintas domain. Misalnya
untuk mobile user yang sering berpindah kota,
dan harus mengakses file di tiap-tiap kota
tersebut. Group ini dapat dilihat dari domain manapun dalam jaringan.
Karena
karakteristik group universal yang sangat fleksibel tersebut, disarankan kepada
administrator untuk tidak menggunakan group ini kecuali benar-benar dibutuhkan.
Penggunaan group universal tanpa kontrol yang baik akan memperbesar kemungkinan
lubang keamanan dalam jaringan.
Group
Type
Berdasarkan
fungsinya, terdapat dua jenis group yaitu Security Group dan Distribution
Group.
a. Security
Group
Security group sama seperti user group pada Windows NT, yang digunakan untuk
mengontrol pemberian hak dan akses terhadap sumberdaya jaringan tertentu.
Windows Server 2003 menggunakan security group dalam penentuan hak suatu
account, termasuk juga untuk melakukan suatu job tertentu untuk sekumpulan
user. Penggunaan praktisnya antara lain pemberian hak akses terhadap suatu
file, atau mendistribusikan e-mail ke sekelompok user. Security group memiliki
semua kemampuan dan fungsi distribution group, tetapi tidak sebaliknya.
b.
Distribution Group
Distribution group digunakan untuk berbagai fungsi yang tidak terkait dengan
masalah security atau pemberian hak akses, melainkan hanya dipakai sebagai
distribusi seperti distribution list pada exchange server, untuk
mendistribusikan pesan kepada sekelompok user.Integrasi dengan active directory
memungkinkan administrator menyampaikan pesan atau distribusi file ke
sekelompok user yang dimasukkan dalam distribution group.
Group Default
Secara default,
Windows Server 2003 telah membuatkan beberapa group, di antaranya group domain
lokal yang juga telah diberikan hak izin pada group tersebut. Group domain
lokal tersebut di antaranya terdiri dari:
a.
Administrators
Administrators merupakan group yang memiliki kekuasaan tertinggi dan dapat
mengontrol seluruh fasilitas kemampuan Windows Server 2003. User yang telah
dibuatkan untuk menjadi anggota group ini adalah Administrator.
b. Server
Operators
Anggota dari group ini dapat mengelola domain controller, mempunyai kekuasaan
seperti anggota dari group Administrators seperti membuat, mengatur dan
menghapus share printer, backup file dan direktori, logon pada komputer server
dan mengakhiri server (shutdown). Group ini tidak dapat mengatur sekuritas pada
server.
c. Account
Operators
Anggota group ini dapat membuat, menghapus atau memodifikasi user, group global
dan group lokal yang dibuatnya. Account operators tidak dapat menghapus atau
memodifikasi group Administrators, Server Operators, Backup Operators, Print
Operators dan Domain Admins.
d. Print
Operators
Anggota group
ini dapat membuat, mengelola dan menghapus share printer, logon pada komputer
server dan melakukan shutdown server.
e. Backup
Operators
Anggota
dari group ini dapat melakukan proses backup file dan direktori dari server
serta mengembalikannya kemudian (restore). Anggota group ini juga dapat logon
pada server dan melakukan proses shutdown server.
f.
Replicator
Anggota group
ini difungsikan untuk melakukan proses replika folder / direktori.
g. Users
Group
ini
merupakan group default bagi setiap account user yang dibuat di server. Setiap
user yang dibuat secara otomatis dimasukkan sebagai anggota group ini. Anggota
groupini hanya dapat menjalankan program aplikasi, mengelola file dan
direktori, menggunakan printer dan membuat profil miliknya sendiri. Anggota
group ini juga tidak dapat logon pada komputer server, melainkan harus melalui
workstation, kecuali telah diberi hak untuk logon pada server.
h. Guest Anggota
group ini
hampir sama dengan group Users tetapi fasilitas yang dimiliki tidak sebanyak
group Users, seperti tidak dapat membuat group lokal. Secara default, anggota
group Guest adalah user Guest, namun belum dapat diakses karena status account
semula adalah disabled.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Suatu sistem operasi yang berfungsi sebagai
server harus dilakukan konfigurasi agar dapat bekerja secara maksimal dan mudah
dalam mengelola client. Dalam melakukan konfigurasi yang pertama kali yang
harus kita lakukan adalah Sistem Operasi yang akan digunakan untuk konfigurasi.
Jika belum ada maka kita harus menginstal terlebih dahulu. dapat dilakukan
melalui sistem GUI maupun CLI dengan mounting CD. Tetapi lebih mudah dengan
GUI. Di sistem operasi Windows Server 2008. jadi Sebelum Mengkonfigurasikan
Agar Bekerja lebih maksimal ,Maka computer kita harus Menginstal system operasi
nya terlebih dahulu.
Daftar Pustaka
- http://rascalbrick.blogspot.com/2011/05/manajemen-user-dan-group-windows-2003.html
- id.wikipedia.org/wiki/Windows_Server_2003
- http://id.scribd.com/doc/8794625/Instalasi-Windows-Server-2003
- http://www.microsoft.com/en-us/download/details.aspx?id=29114
- http://pcguru.okihelfiska.net/category/windows-server/
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmad dan karunia-Nya,sehingga
Penulis dapat menyusun karya tulis yang membahas tentang.” Sistem Operasi Windows Server 2003 Dan Set Up Jaringannya”.
Karya tulis ini Penulis susun untuk melengkapi tugas yang telah diberikan oleh
guru bidang studi.
Karya tulis ini Penulis susun untuk
membahas tentang Sistem Operasi Windows Server 2003 Dan Set Up Jaringannya. Dan karya tulis ini Penulis khususkan
untuk para siswa ......
Penulis harapkan dengan adanya karya
tulis ini dapat membatu para siswa untuk lebih dapat mengetahui tentang Sistem
Operasi Windows Server 2003.
Penulis menyadari bahwa hasil karya
tulis ini belum sempurna.Apabila ada kesalahan dalam penulisan Penulis mohon
maaf. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca,
demi kesempurnaan karya tulis ini.
|
Daftar
Isi
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah............................................................................ 1
3. Batasan Masalah............................................................................. 2
BAB I PEMBAHASAN
1. Pengertian....................................................................................... 3
2.
Sejarah Pengembangan.................................................................... 3
3.
Edisi................................................................................................ 3
3.1 Standart Edisi............................................................................ 4
3.2 Enterprise Edition...................................................................... 4
3.3
Datacenter Edition..................................................................... 5
3.4
Web Edisi................................................................................. 6
3.5
Windows Small Business Server 2003....................................... 7
3.6
Storage Server.......................................................................... 8
4.
Versi............................................................................................... 8
5.
Dokumentasi Windows Server 2003................................................ 8
6. IP Address...................................................................................... 9
7. Mengisi DNS.................................................................................. 10
8. Instalasi
Windows Server 2003........................................................ 11
9. Konfigurasi
dan Instalasi TCP/IP Windows Server 2003........................... 22
9.1
Menginstal TCP/IP........................................................................ 22
|
9.2 Menginstal Protocol TCP/IP.......................................................... 22
9.3 Mengonfigurasi
TCP/IP................................................................. 23
9.4
Konfigurasi Dinamis....................................................................... 24
9.5
Konfigurasi
Manual........................................................................ 25
9.6 Pemberian alamat IP otomatis................................................................. 27
9.7 Menguji TCP/IP dengan Ipconfig dan PING........................................... 27
9.8 Mengonfigurasi
Filter-filter Paket.................................................... 29
9.9 Latihan
Mengimplementasikan Filter-filter Paket IP......................... 29
10. Manajemen Administrator User Dan Group
Windows 2003 Server......... 30
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................. 36
Daftar Pustaka....................................................................................................... 37
2 komentar:
Thank Gan...
ijin tulis di bog saya..
Posting Komentar